Suatu hari ada seorang anak
sholeh yang mengendong ibunya yang tercinta. dikisahkan ibunya sedang sakit dan
tidak memungkinkan untuk berjalan sendiri.
Saat perjalanan dari kota
Madinah menuju kota Mekah dalam rangka melaksanakan ibadah Haji . Bisa
dibayangkan panasnya terik matahari ketika siang dan dinginnya malam hari serta
beratnya gendongan yang ada di pundaknya bukan? Betapa berbaktinya anak ini kepada
ibunya, ingin membahagiakan ibunya yang sedang sakit dengan mengantarkanya
menuju rumah Allah bahkan dengan menggendongnya, betapa besar pengorbanan dan
usahanya.
Ketika akhirnya mereka sampai
di kota Mekah untuk melaksanakan ibadah Haji mereka bertemu dengan Rasulullah.
Bahagia sekali sang anak beserta ibunya ini ketika mereka bertemu denga Utusan
Allah yang sangat mereka cintai dan mereka rindukan.
Terjadilah percakapan yang kurang lebih seperti ini
Sang anak bertanya kepada
Rasul, “Ya Rasul..apakah saya sudah berbakti kepada orang tua saya? Saya
menggendong ibu saya di pundak saya berjalan dari Madinah sampai Kota Mekah
untuk melaksanakan ibadah haji”.
Seketika itu pula Rasul
menangis, Kemudian Rasul menjawab dengan diiringi tangisnya yang tersedu2, “Wahai
Saudaraku, engkau sungguh anak yang luar biasa, engkau benar2 anak sholeh, tapi
maaf…..(sambil tetap menangis) apapun yang kamu lakukan di dunia ini untuk
membahagiakan orang tuamu…. apapun usaha kerasmu untuk menyenangkan orang tuamu
…. tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuamu yang telah membesarkanmu”
Dari cerita diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa Ibu tidak akan pernah bisa dibalas walaupun dengan mengorbankan jiwa raganya. Seorang ibu mengandung dan melahirkan kita, melupakan rasa sakitnya agar kita bisa terlahir dengan selamat. Setelah kita lahir, ibu dengan senang mengurusi segala yang kita butuhkan. Untuk itu, marilah kita selalu berusaha membahagiakan orang tua kita.
Post a Comment